Orang yang bodoh adalah yang menganggap dirinya tahu tentang makrifat ilmu yang sebenarnya tidak diketahuinya, dan dia merasa cukup dengan pendapatnya saja.
Orang yang berilmu mengetahui orang yang bodoh karena dia dahulu adalah
orang yang bodoh, sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang yang
berilmu karena dia tidak pernah menjadi orang yang berilmu.
Orang bodoh adalah kecil meskipun dia orang tua, sedangkan orang berilmu adalah besar meskipun dia masih remaja.
Alloh tidak memerintahkan terlebih dahulu kepada orang bodoh untuk
belajar sebelum Dia memerintahkan terlebih dahulu kepada orang yang
berilmu untuk mengajar.
Segala sesuatu menjadi mudah bagi dua macam orang: Orang yang berilmu
yang mengetahui segala akibat dan orang bodoh yang tidak mengetahui apa
yang sedang terjadi padanya.
Ada dua orang yang membinasakanku: orang bodoh yang ahli ibadah dan orang yang berilmu yang mengumbar nafsunya.
Seseorang bertanya tentang kesulitan, maka berkatalah, “Bertanyalah
engkau untuk dapat memahami, dan janganlah engkau bertanya dengan keras
kepala. Sebab, sesungguhnya orang bodoh yang terpelajar serupa dengan
orang yang berilmu, dan orang yang berilmu yang sewenang-wenang serupa
dengan orang bodoh yang keras kepala”.
Engkau tidaklah aman dari kejahatan orang bodoh yang dekat denganmu
dalam kekerabatan dan ketetanggaan. Sebab, yang paling dikhawatirkan
terbakar nyala api adalah yang paling dekat dengan api itu.
Alangkah buruknya orang yang berwajah tampan, namun dia bodoh. Ia
seperti rumah yang bagus bangunannya, tetapi penghuninya orang yang
jahat, atau seperti taman yang penghuninya adalah burung hantu, atau
kebun yang penjaganya adalah serigala.
Janganlah engkau berselisih dengan orang yang bodoh, janganlah engkau
mengikuti orang pandir dan janganlah engkau memusuhi penguasa.
Yang engkau lihat dari orang yang bodoh hanyalah dua hal: melampaui batas atau boros.
Sebodoh-bodoh orang adalah yang tersandung batu dua kali.
Menetapkan hujah terhadap orang bodoh adalah mudah, tetapi mengukuhkan-nya yang sulit.
Tidak ada kebaikan dalam hal diam tentang suatu hukum, sebagaimana tidak ada kebaikan dalam hal berkata dengan kebodohan.
Tidak ada penyakit yang lebih parah daripada kebodohan. Dan tidak ada kefakiran yang sebanding dengan kebodohan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar